Samapi Jumpa di Syurga YAYI



Tepat seminggu hari ini Yayi pindah ke Rumah baru.
Teringat akan senyuman ketika itu.
menetes air mata ini melihat wajah teduh nya.
Bukan karena kami sedih tak rela Ia pergi.
Tapi kami bahagia dan terharu melihat senyum nya.
Tak sedikit pun beban terlihat di wajah nya. Dengan tenang Ia tertidur
Tak ada raungan sedikit pun kala malaikat mendatangi nya. Menjemput dan mencabut roh nya.
Hujan pun ikut menjadi saksi.
Hujan ikut tersenyum,  menunjukkan langit dan bumi pun bahagia.
Kala adzan di kumandang kan di telinga nya langit mulai mendung dan ketika tertutup pintu rumah baru nya, hujan pun turun kembali.
Selesai doa di panjatkan di depan peristirahatannya, hujan pun berhenti
Aku kembali menangis dan meneteskan air mata
Subhanaallah ini benar2 kuasa Mu
Terima kasih Allah, Engkau beri kan kami pahlawan yang begitu hebat nya
Jasa-jasa nya yang tak terhingga, yang tak kan bisa kami hitung satu per satu.
Dengan ikhlas Ia beri dan ajarkan tanpa sedikitpun meminta balas budi yang sepadan
Kau tahu, begitu bersemangat nya jiwa ini ketika lebaran tiba
Bersemangat nya aku bisa bertemu, mencium dan mendengarkan kisah mu
Kisah-kisah hebat yang pernah kau alamai.
Tak hanya untuk kami, Tapi kau pahlawan Negri ini
Kau saksi bisu perjuangan parah pahlawan terdahulu, kau pun ikut mengangkat senjata kala itu.
Ketika muda, dengan pangkat dan kekayaan yang dimiliki tak sedikit pun menimbulkan kesombongan di dirimu.
Justru kau ajarkan kami arto kesederhanaan
Kau ajarkan kami arti saling tolong menolong antar saudara
Dan saling mendoakan walau raga tak jumpa.
Dalam setiap lantunan doa mu terselip nama2 kami
Anak, menantu, cucung, dan saudara-saudara lainnya.
Hari Tua yang di habiskan dengan tiada sia-sia
Tak sedikit pun merepot kan anak dan cucung2 nya
Raga yang sehat dan gagah hingga mencapai usia 90 tahun
Yang tak jarang kala usia itu, orang2 sudah tak bisa mendengar, tak dapan mendengar dan melihat,
Namun tidak dengan denagn Mu. Jiwa tegap dan gaagh berani.
Tak sedetik pun Kau sia kan waktu Shalat mu
Bahkan ketika azan berkumandang, kau telah siap sedia bersujud kepadanya.
Yayi yang selalu dalam keadaan suci.
Kini aku merindukan tawa dan canda mu.
Kini aku tak bisa lagi memegang dan mengusap kulit keriput mu. Kulit yang tak lagi menyatu denagn daging di tubuh mu.
Kini  ku merindukan saat memandangimu saat sesang makan,
Saat engkau mengunyah nasi dan lauk tanpa gigi
Kini aku merindukan nasihat-nasihat mu
Nasihat yang selalu membangkitkan semangat ku
Masuk Jurusan yang ku inginkan pun karena doa dan keinginan mu
Kini aku benar-benar berpijak di tempat itu
Jasa mu tiada tara wahai pahlawan ku
Kan ku ingat semua ilmu dan nasihat yang kau berikan kepada ku
Doa kan terus ku kirim untuk mu
Kini ku sangat merindukan mu.
Tak hanay aku, namun ku yakin anak2, cucung, adik dan saudara, terkusus nyai (istri yayi).
Nyai yang selalu engkau banggka kan
dan kini aku pun merindukan saat yayi menggombali nyai, memuji dan merayu nya.
Yayi yang mampu membuat nyai tersipu malu.
Nyai dan Yayi yang mengajarkan arti kesetiaan, pengorbanaan dan Cinta karena allah.

SELAMAT JALAN YAYI.
SAMPAI JUMPA DI SYURGA.
TERSENYUM LAH :)
DISINI KAMI MENDOAKAN MU 


foto lebaran tahu lalu. Yang menjadi akhir cerita nya di dunia


Sepasang kekasih yang luar biasa. yang cinta nya karena Allah. kesetiaan hingga ajal tiba



Tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan kakek, nenek dan keluarga


Foto bersama cucung dan cicit lebaran tahun kemarin


Anak2 Yayi dan Nyai (keluaraga Bahagia)




Foto yayi dan nyari bersama anak, menantu, dan cucung serta cicit


 2 Adidnda yang yayi sayangi


senyum nya


  tawa dan canda nya


Kini Yayi Istirahat dengan tenang








Ciuman terakhir Untuk Yayi tercinta


Menjelang keberangkatan terakhir nya


Ini lah Rumah yayi Abadi samapai kiamat nanti, Tempat peristirahatannya 

SELAMAT JALAN YAYI :) 

WE LOVE YOU :*
0 Responses