Tak terdefinisi

Entah lah. Ini perasaan sulit untuk diuraikan. Aku memilih tidak ingin berfikir tentang apa dan siapa serta mengapa. Aku hanya ingin fokus pada hal yang menjadi niat ku. Kesalahan yang pernah terjadi tidak boleh terulang. Nyata nya, hubungan 2 orang yang blm memiliki tujuan pasti hanya menghancurkan. Aku adalah orang yang tidak percaya cinta awal nya. Lalu sosok unik datang dan membuat ku berfikir kembali. Kini ia berjanji. Nanti? Aku tidak tau jalan pasti nya. Selalu ada goodaan saat menuju jalan kebaikan. Bukan lagi kamu. Tapi dia. Siapa dia? Entah lah. Mengapa begitu cepat aku merasa dia adalah teman. Aku bukan orang yang cepat percaya dan menerima. Bahkan butuh waktu 1 tahun untuk bisa menerima figur baru di kehidupan. Ini tidak, tanpa canggung aku menegur nya. Seolah dia telah lama ku kenal. Tapii, nyata nya dia bukan seperti orang yg ku fikirkan. Aku salah besar. Dia tidak bisa ku jadikan taman atau kepercayaan. Dia terlalu angkuuh dengan kepintaran dan pengalaman nya. Aku akui itu. Aku pun bingung, mengapa setiap hal kecil aku berfikir untuk bertanya pada nya, padahal itu tidak seharus nya. Kini aku anggap tak pernah kenal atau pun tak ingin berurusan lebih banyak lagi. Aku tak ingin tahu tentang nya atau pun menyapa nya pun enggan, keculai ia yg memiliki keinginan.

hanya lah tipu daya daya nya yang menyesatkan, agar aku mengubur niat baik ku bersama dia. Tenang, aku tidak akan mengecewakan mu. Aku menunggu mu, dan ku pastikan, sampai saat ini kau terbaik

Tanpa status

Terima kasih untuk semua kenangan dan pelajaran yang kau berikan. Sunggu aku tak bisa menahan tangis ini sendiri. Aku memilih menulis nya untuk sekedar memuaskan perasaan ku dan setidak nya aku bisa mengingat hari ini di kemudian hari. Tiba tiba kau mengirimkan beberapa video yang menjadi tanda dan maksud mu, aku sempat terkejut. Aku diam sejenak, dan ku fikir benar. Ini saat nya kita mulai benar2 pasrahkan semua nya pada Allah. Kalo di fikir2, saat ini sudah sangat terlambat. Kenapa tidak waktu itu, waktu sebelum kau mengucap janji, sebelum kejadian yang membuat ku hancur beribu keping. Tapi jika kita tidak hentikan, maka sampai kapan kita akan bertahan dalam keadaan yang terus menerus ke lubang lumur dosa. Ini baik, dan ini sangat baik. Aku tau kau sedang mendapatkan hidayah Allah melalui lingkungan yang saat ini berada di sekitar mu. Aku pernah merasakan posisi itu. Waktu itu aku dilanda kebingungan, disisi lain aku harus hijrah dan di lain sisi aku sangat menyayangi mu. Namun ternyata kau berhasil membuat ku melupakan hidayah itu dan bahkan aku semakin menggila bersama mu, kita yang tanpa sadar dan kita yang terlalu menikmati waktu tanpa fikir dampak dan akibat. Aku yang dengan polos nya saat itu, hanya mengikuti alur tanpa ada prinsip kuat. Kau menjadi alasan ku untuk tidak berhijrah. Dengan segudang argumen yang mendukung kelakuan bahwa apa yang aku perbuat adalah benar. Dan aku tidak ingin itu kembali terjadi. Kini kau yang Allah beri kesempatan. Dan aku tidak ingin menjadi penghalang hijrah mu.

Aku bahagia dan sangat bahagia. Walau timbul banyak kekhawatiran tentang, apa kah dengan begini kita bisa tetap jadi satu dikemudian hari. Namun ku coba untuk tidak memperdulikan rasa yang mungkin itu hanya tibu daya setan yang ingin menghalangi langkah kita ke arah yang lebih baik.jujur aku saat ini sedang menangis dan dalam keadaan yang sangat rapuh.
Namun aku percaya.Allah akan siapkan seknario terindah nya untuk kita. Dengan begini kau dan aku bisa mengukur rasa masing2. Sejauh mana aku mencintaimu dan sejauh apa kau mencintaimu, dan rasa kita selama ini apa kah tulus adanya, atau justru hanya nafsu semata.

Semoga niat menjaga jarak ini benar2 karena hijrah mu ya.bukan karena kau ingin mencari yang lain dengan cara menipu ku dan menjauh berlahan dari ku, setalah kau berhasil hancurkan ku, yang mungkun kebodohan yang tak bisa di maafkan.

Aku menunggu mu. Aku menjaga kepercayaan mu. Aku harap kita benar2 kembali bertemu dalam keadaab yang sudah siap untuk menuju ridho dan jalan halal nya. Membangun rumah tangga dan keluarga kecil dengan keimanan dan ketaqwa an. Aku bahagaia menjadi bagian dari hidup mu. Dan aku bahagia kau membimbing ku ke jalan yang lebih baik.

Dengar, aku menunggu mu, dan jika kau tinggal kan aku, ku harap, kau pergi dengan berpamitan dan baik2, sama seperti saat kau datang.
Jika aku menunggu mu dan kau hadir dengan niat menghalal kan ku sesui janji mu maka aku siap dengan keadaan apa pun. Aku menerima dan berjanji akan menjadi ibu terbaik untuk anak2 kita.

Kita yang saat ini sedang menapaki dan berjalan menuju kebenaran.
Aku menyayangi mu, dan semoga benar Allah jodoh kan kita, hingga pada akhir nya sayang ini kan menjadi ladang pahala untuk ku dan kau. Besok genap kita 3 th 5 bulan ya. Sudah lah cukup aku mengganti ucapan itu dengan doa2. Dan ku tunggu kau di tahun 2019.

Aku mencintaimu. 21:29, 16 februari 2018

-ngah-

Mama, i love you

Betapa tidak. Kini aku telah berusia 22 th dan satu bulan lagi menuju 23 th. Angka yang tidak bisa dibilang remaja lagi. Kini aku telah bekerja menjadi pendamping pkh dari kementrian sosial. Ini mungkin Allah kabulkan keinginanku. Tanpa sadar, dulu aku sering membayangkan, menginginkan dan mengatakan jika aku ingin bekerja di bidang sosial, yang berbaur dengan masyarakat kecil, melakukan pemberdayaan, dan pergi ke sana ke mari tanpa duduk diam di depan laptop menghadapi segudang laporan atau angka. Aku mencintai dunia sosial. Tanpa sadar hal ini ku lakukan sejak aku sma. Yang saat itu aku menjadi ketua PMR di salah satu sekolah menengah pertama. Disana aku diolah menjadi manusia yang harus peka rasa, yang tidak memikirkan diri sendiri, namun lebih kepada kepentingan bersama, tiap malam aku tidak bisa tidur karena aku harus memikir kan hal apa yang harus ku sampaikan, apa yang harus ku perbuat dan apa yang harus ku beri, untuk mereka adik2 penerus kami. Tujuan ku saat itu tidak muluk, aku ingin adik2 ku merasakan bahwa organisasi yg mereka ikuti bisa menjadi keluarga kedua. Bisa menjadi tempat ternyaman, bisa mencari dan menambah saudara, dan bisa bertahan apa pun keadaan nya. Aku bisa melewati nya ternyata, walau tidak ada pengetahuan spesifik untuk menjadi seorang pemimpin. Namun aku banyak sekali belajar, disana aku belajar berbicara di depan umum. Belajar tegas dan belajar mengolah rasa. Hingga waktu nya aku kelas 3 dan disana akan ada perpisahan, kami melakuka bakti sosial ke panti asuhan dan disana aku merasa sangat bahagia.aku mencium anak yatim piatu itu, ku pandangi wajah mereka yang teduh.aku bahagia sekali, hingga terbesit dalam hati 5 tahun lagi aku akan kembali ke sini dalam keadaan sukses, dan aku ingin kembali berbagi pada mereka. Waktu terus bergulir hingga aku masuk perguruan tinggi jurusan sosial ekonomi pertanian, lagi lagi tanpa sadar ada sosial nya. Aku mulai menggeluti dunia baru ku. Dan aku mulai masuk di berbagai organisasi, dan salah satu nya himpunan jurusan. Ada bidang sosmas nama nya, sosial ekonomi pertanian. Sama, fikiran ku simple saja, aku ingin mengajar anak2 dan berbaur dengan masyarakat pinggiran. Setahun kemudian aku dipercaya untuk menjadi ketua departemen sosmas. Aku tidak siap, apa yang harus ku lakukan, ini lebih berat ketika selagi dulu aku Sma. Semua ku jalani, disini dunia ku lebih luas lagi, aku mulai belajar menjalani kerjasama dengan teman2, kades, dan bidang terkait lain nya. Aku bisa melewati semua nya, walau begitu banyak airmata dan lelah yabg tercurah. Agustus aku lulus dan januari aku bekerja di kemensos untuk ppkh. Jujur, saat ini aku sedang menghadapi masalah. Gejolak batin untuk menghadapi dan melawan sikap yang buruk ini. Entah sejak kapan aku begitu cengeng, aku begitu mudah terjatuh dan emosi, aku mudah sekali panik dan takut. Terhadap mereka ibu ibu yang ku bina aku tidak takut, cuma aku takut menghadapi mereka yang memiliiki jabatan atau orang2 yang lebih berpengalaman dari ku. Karena, ku merasa aku blm berpengalaman, aku tidak tau apa2, aku takut salah, aku takut dimarah, dan semua ketakutan seketika muncul. Aku takut untuk menghadap aku takut ini dan itu. Jujur dunia yang sekarang ku hadapi lebih luas dan kompleks. Aku belum bisa ber adaptasi, aku kurang percaya diri. Sektika perasaan ku bisa berubah panik, takut dan emosi, setelah itu aku pasti menangis. Dan setelah menangis baru aku bisa berfikir jernih, dan bisa lebih kuat lagi. Jujur ini sifat yang tidak bisa di biarkan. Aku harus melawan diri ku. Ini sifat yang tidak seharus nya ada. Pun aku tidak menyadari sejak kapan aku berubah jadi penakut, cengeng dan labil. Bukan kah diusia sekarang ini justru hal itu sudah berkurang. Ini justru kebalikan. Waktu sma smp aku menangis bisa dihitung jari, aku tidak takut pada siapa pun, dan rasa lebih bisa di kontrol. Aku butuh orang2 yang bisa meyakin kan ku bahwa aku bisa. Bahwa aku harus percaya diri. Bahwa aku berani dan aku kuat.

Dan semua itu diberikan oleh sosok seorang ibu. Mama yang luar biasa. Selalu mengajari dan mencontohkan cara menghadapi orang. Selalu menguatkan, dan selalu membantu ku keluar dari permasalahan. Oarang yang paling benci melihat aku menangis. Dan aku sampai saat ini, semua yang ku lewati bukan semata karena usaha ku tapi lebih besar dari itu. Karena doa dan perjuangan mama. Doa nya yang tulus dan cara mendidik nya dengan penuh kasih sayang. Tegas dan menyejukkan. Maama, aku mencintaimu, aku berjanji aku akan membahagia kan mu, aku akan berusaha mewujudkan semua keinginan dan harpan mu, aku berjanji untuk bisa menjadi anak yang kuat, yang tidak mudah menangis dan menjadi lebih dewasa lagi. Yang tidak mudah terpancing oleh suasana. Betapa aku mencintaimu ma. Aku tidak ingin melihatmu bersedih, apa pun akan ku lakukan untuk mama bahagia dan meridhoi setiap langkah yang ku jalani. Love you

Bosyaaannn

Kali ini gua gak bakal nulis dengan kata kata mutiara atau pilihan bahasa cerpen or puisi. Gue mau curhattttttttt...

Huaaa gua pingin liburan ke luar kota. Ini serius. Yang penting keluar dari sumsel. Keluar negri kek sekalian. Ooh Allah, hanya engkau yg bisa mengatur semua nya. Lah ini gaji belum keluar, lagi beli pulsa aja empet bener. Kerja gua terserah gua. Gak ada jam khusus gak ada hari khusus. Tapi amanah nya berat. Cuma sekali nya kerja tu deadline ngejer semua. Biasa kerja dilapngan dan kalo lagi gak kerja mbatu dirumahhh, bosyaaannnn. Gua mau coba bisnis, cuma emang gak ada bakat bisnis atau gimana. Belum mulai bisnis udah bingung mau pilih bisnis apaan. Gak bisnis cuma bingung mau ngapain dengan waktu luang yg rasa nya lebih banyakk.

Help meeeeee

Ya iya kalo kerja dikota yak. Banyak tempat mau pergi. Disini juga banyak tapi sama semua. Please kasih ide mau ngapain ini biar produktif waktu nya 😭

Rambutan

6:37, 20 januari 2018

Jiwa ku benar2 bergetar. Aku Yang tertegak berdiri lemas, mendengar jeritan Dan pukulan sapu Yang seakan Akan merobohkan pintu di hadapan ku. Aku Yang terdiam sambil mendengar kata2nya  diiringi suara tangis Dari bibir nya. Nada Yang begitu kencang menunjukan emosi Yang begitu dahsyat, tak bisa terbendung. Ia meluapkan segala amarah Dan unek2 nya kepada ku. Aku mendengarkan dengan seksama Apa Yang ia katakan. Sambil terus memukul pintu. Telah is puas memukul pintu Dan menjerit. Ia Pergi dengan tetap menangis, emosi Dan mengomel. Aku yg berdiri sambil memegangi gagang pintu agar pintu tidak rusak saat ia pukul, perlahan melepas genggaman Dan mundur beberapa langkah, tersender di dinding dengan ukuran ruangan yg cukup sempit. Aku tersender Dan terlemas. Aku tidak percaya masalah kecil itu bisa memancing emosi nya se dahsyat itu. Ini emosi terbesar nya untuk ke 2 Kali seumur hidup ku. Dulu waktu ia masih duduk di sekolah dasar, aku pernah mengalami ini, waktu itu dia mengancam Akan membunuhku Dan melempari semua barang yg Ada didekat nya. Terakhir dial Akan memegang pisau Dan aku langsung berlari  aku Dan dia bagai air Dan miyak, sulit Saling memahami. Kami sama2 mudah emosi, Beda nya emosi ku bisa terkontrol Dan sadar, namun setelah emosi itu aku Akan menangis Dan merenungi Apa Yang terjadi, menyalah kan diri Dan menyesal, namun aku Perlu waktu beberapa Hari untuk kembali mengolah rasa ku pada orang Yang berdebat dengan ku Dan melupakan segalanya. Jujur aku sampai saat ini tidak memiliki dendam pada siapa pun. Namun memang aku butuh banyak waktu untuk melupakan masalah. Sedang dia, jika dia emosi dia tidak bisa mengontrol, kata2 Yang keluar Dari bibir nya begitu kasar, Dan dia bisa melakukan Apa pun saat emosi dengan keadaan tidak sadar, ia juga menangis jika emosi, Dan tidak Perlu waktu lama untuk ia merubah sikap nya. Setelah ia puas dengan Apa yg ia perbuat Dan katakan, ia bisa kembali biasa Saja seolah tidak terjadi Apa pun. Dan ia tidak menyadari kata2 kasar nya.

Aku menangis lemas Dan bergetar tubuh ku. Semua kata2 yg keluar Dari bibir nya diolah dalam otaku ku, Dan suara getar pintu itu berputar putar berulang. Aku langsung menyalahkan sikap ku. Hal Yang ku anggap tidak Akan memancing emosi nya sebesar ini, dan bicara ku yg dianggap nya amarah. Aku merasa gagal menjadi orang yg harus nya bisa membuat nya senang dengan keberadaan ku. Nyata nya, nasihat2 dan semua bicara ku dianggap nya sebagai amarah. Sejak ini aku menyatakan aku tak ingin lagi menasihati nya atau pun perduli dengan apa yg ia lakukan. Aku selalu memperhatikan orang yg kusayang. Walau mungkin dengan Cara Yang mereka anggap kasar dan tak pantas. Namun jika mereka tidak mengerti Akan maksud ku. Maka aku Akan diam. Ku Rasa diam ku lebih menyenang kan. Meskipun dengan  diam itu Bukan diri ku, Namun untuk beberpa kondisi aku bisa melakukan nya.

Benar seperti Yang mereka bilang.
Nampak nya aku anggap Saja ia tidak Ada. Namun aku tak bisa, jika ia Ada di depan Mata ku maka ia ada. Aku tetap menyayangi nya dan tetap saudara sampai kapan pun. Hanya Saja aku Bukan sosok yg pantas untuk jadi panutan, atau bahkan untuk julukan saudara perempuan pun ia enggan. Nyata nya maksud baik ku selalu ia anggap negatif. Tak apa.
Dek, jika aku diam terhadap mu. Bukan berarti aku benci atau marah. Kurasa Kau Kan bahagia melihat ku tak mengusik semua tentang mu, Apa pun itu. Tapi tenang, jika Ada orang yg menyakiti mu aku Akan membela mu dengan Cara ku. Jika Ada yg buat mu menangis di luar Sana aku pun ikut sakit.

Maafkan aku yg tak bisa Dan pantas menjadi saudara mu. Kau bilang Kau selalu mengalah untuk ku, jika itu memang benar maka aku banyak berterima kasih untuk mu. Saudara mu yg lain sangat layak untuk Kau jadikan contoh dan panutan mu. Semua yg Ada di diriku tidak baik, maka jangan lihat aku. Bahkan sampai saat ini pun semua belum menganggap ku dewasa, termasuk ke 2 orang yg sangat ku sayangi. Yg merawatku sedari kecil.

Namun dianggap seburuk apa pun tingkah ku. Aku tetap berusaha Dan belajar, belajar, belajar untuk perbaiki semua, aku berusaha untuk membuat kalian semua bahagia. Yakin lah tak Ada Niat buruk sedikit pun atas semua yg kulakukan, baik posisi ku sebagai adik, anak atau ayuk.
Tak Apa jika orang dendam pada ku. Mungkin memang banyak sikap yg tak pantas atau tanpa sadar menyakitkan. Namun aku tak pernah dedam pada orang. Jika Ada orang Yang pernah menerima sikap diam ku, itu arti nya lebih baik. Untuk menghindari perdebatan dan kesalahpahaman yg lebih jauh.

Percaya lah.

Kalian teristimewa ❤️

Malam yang sunyi menyapa
Kala raga sendiri dengan jiwa yang jauh disana begitu banyak hal yang aku inginkan
Aku adalah seorang pemimpi. Ya aku adlah seorang pemimpi. 
Entah mimpi yang mana yang bisa benar ada dan sesuai rencana
Waktu kan menjawabnya
Banyak hal yang aku rasa tidak mungkin untuk terjadi waktu dulu
Aku bermimpi sangat besar namun aku mengecilakan harap sesempi-sempitnya
Namun kini, aku membuktikannya. 
Satu-persatu mimpi itu nyata, kenapa tidak ? bukankah segala sesuatu bisa berubah dalam hitungan detik ?
Banyak orang disekelilingku megatakan bahwa aku nato, tau nato ? No excent talk only, tidak ada tindakan dan hanya berbicara. 
Hingga suatu saat ketika aku ingin menamabah mimpi, aku terhentak dan terngiang kata-kata itu.
Aku berhent bahkan aku tak ingin melanjutkan mimoi ku.
Namun tdak saat ini, biarkan orang berkata apa, dan perihal mimpi terwujud atau tidak itu serahkan pada Allah, pemilik takdir dan pemilik alam semesta.
Aku berfikir kembali, apa aku salah jika aku memiliki banyak impian ?
Bukan kah semakin banyak impian akan semakin banyak peluang yang kita dapat kan dari mimpi-mimpi yang kita inginkan, karena dari 100 mimpi yang ada kita tidak akan tahu berapa mimpi yang akan terwujud, bisa 1, 10 dan bahkan bisa semua nya.
Lalu jika kita hanya memiliki 1 mimpi atau 2 ? Maka peluang untuk terwujud akan semakin tipis

Pada tuliasan di blog ini aku menyatakan aku ingin masuk jurusan agribisnis unsri dan benar adanya aku bisa mewujudkannya

dan kini aku memiliki impian aku ingin punya usaha yang didalamnya ada kuliner, perikanan,  peternakan, taman buah, panti asuhan, dan butik sandang.

Rain aku bahagia (9)

Kau tahu, air mata, waktu dan pikiran tercurah untuk nya. aku selalu merindu, aku selalu ingin tahu dan aku selalu berharap. kau ingat, aku pernah bilang aku bagai radio rusak dengan terus memutar ocehan yang sama. kau ingat aku pernah berujar, aku seperti hujan yang selalu membawa kegaduhan. kini aku lelah menjadi radio dan hujan. walaupun radio itu keras mengeluarkan suara dan hujan itu terus bergemuruh, ia tetap tak bergeming. masih dengan sikap yang sama, dan tetap dengan pola fikir yang tak bisa ku pahami. aku yang tak mampu memahami nya atau dia yang memang sama sekali tak ingin memahamiku. aku bertanya apa yang tak kau suka dariku. aku bertanya apa yang harus ku lakukan, setelah radio rusak dan huajn gemuruh itu diam ? ia menjawab, terserahmu saja, aku tak mau mengubah dirimu. tetap lah menjadi kau, tetap lah seperti ini. aku suka. maaf maaf dan maaf.

aku terdiam tanpa kata. entah lah, aku semakin bingung apa yang harus ku lakukan. selama ini aku selalu minta ia begini ia begitu dan aku ingin ini aku ingin itu. dia tak pernah berkata tidak. ia aku akan berubah aku akan melakukan. sekita aku tenang, hari esok ia memang berubah, dan esok nya lagi ia kembali. dan terus kembali. seolah ia lupa kana kata-kata nya dan seolah ia lupa akan masalah sebelumnya.

aku kini tak tahu apa aku yang terlalu atau dia yang sudah lelah bersama ku. terkadang ketika sikap nya tak sesuai dengan perkatan, aku pesimis. aku jatuh dan berfikir untuk mundur dan mengawasinya dalam kejauhan. aku tidak saja menjadi radio rusak dan hujan yang gemuruh, bahkan aku menjadi pengancam. aku kerap kali melontarkan kata-kata dengan maksud, sudah akhiri saja hubungan ini. kau tahu, ketika aku berujar seperti itu, sebebarnya aku tak ingin itu terjadi. itu hanya lah akal-akal an ku agar ia takut dan ia tak akan mengulangi kesalahan yang sama. dan kami tidak lagi bertengkar karena masalah yang sama. terakhir 2 hari yang lalu aku berujar seperti itu. dia diam, dan dia hanya mengikuti pembicaraan ku dan lagi-lagi dia adalah satu-satu nya orang yang msih setia mendengar radio rusak itu. kali ini ia benar-benar marah. sekian lama kami berkomunikasi baru kali ini terungkap bahwa, sebenarnya ia tersinggung dan tidak suka aku berbicara seperti itu. dia bilang gampang sekali kau berucap seperti itu, dengan hubungan yang sudah cukup lama kita bangun. aku terdiam.

aku semakin bingung apa yang harus ku lakukan. akhirnya kata maaf terucap dari bibirku. aku berkata aku tak kan lagi mengulangi hal itu. maaf kan, aku begii karena kau terlalu menyanyangimmu. aku begini karena kau telah ku anggap bagian dari hidup ku. ketika ada masalah, ketika aku butuh dan ketika aku senang, aku selalu ingin mengungkapkan semua padanya. baik lah ku rasa cukup aku berceloteh semalam dan menangis sehabisan.

beranjak dewasa aku merasa aku semakin lemah, aku semakiin sering menangis dan aku semakin takut menghadapi dunia. semakin aku tahu kehidupan ini aku seamkin ragu melangkah.
akan kah kebahagiaan kan nyata ?

17 September 2016

Ku Rasa tak butuh waktu lama untuk saling mengenal tapi butuh waktu seumur hidup untuk terus saling mengerti.
Entah bagaimana jalan cerita kita selanjutnya, tetapi harap ku tetap sama dan akan selalu sama.
Aku memilih mu bukan karena ada apa-apa nya, tapi bersama mu aku yakin bisa melewati lika-liku kehidupan yang kejam ini.
Bersama mu aku bisa terus berbagi rasa dan berdiskusi akan langkah yang harus kulakukan.
kita tidak sama bahkan kita sangat berbeda. Sikap ku dan Sikap mu.
Namun ku sadari perbedaan tu membuat kita saling melengkapi.
Kau dengan sikap sabar dan lembut penuh dengan kehangatan.
terkadang tingkah laku anehmu menimbulkan kerinduan tersendiri untkku.
kita, telah banyak melewati jalan yang penuh dengan cerca dan makian orang lain.
Mereka bilang kau salah telah memilih aku, mereka sampai saat ini belum bisa memahami mengapa kau memilihku, pun begitu aku, orang di sekitarku tak paham kenapa aku memilihmu, berbagai komentar terlontar dari mereka, namun pilihan kita diam dan hanya menjawab seadaanya.
Ya, karena memang tak harus orang tahu tentang kehidupan kita, setiap orang punya argumen nya masing-masing. Yang terpenting, Tuhan, aku, kau, dan keluarga kita.

Aku sadar berulang kali kau memberi sayatan-sayatan dalam hati ini, dan sangat perih, itu begitu terasa. Namun, sayang ini melebihi perih itu, hingga aku pun memberi kesempatan berulang untuk mu. Karena hati ini masih berharap kau tak akan pernah memberi luka itu lagi, dan aku yakin bahwa kau laki-laki yang tepat untuk ku pilih berjuang bersama mengarungi perjalanan hidup ini.

Banyak yang menghina ku dengan tubuh yang pendek, gemuk dan pesek ini. memang jauh dari kata cantik dan kaya. Namun terserah orang berkata apa tentang ku, yang jelas, aku sangat bersyukur atas apa yang Tuhan beri untuk ku. Aku sangat bersyukur memiliki fisik yang lengkap dan harta yang cukup, kau sangat tau akan kekurangan ku, namun sama sepertiku, kau tak hiraukan fisik ku dan tak dengar ujur mereka diluar sana. Begitu pun aku, terserah apa kata mereka, aku tetap memilihmu. kita adalah pasangan yang mungkin dikata orang gila. Namun kegilaan itu pun menjadikan kita tetap bertahan.

Sungguh, jalan cerita yang tak pernah ku duga sebelumnya, kau tahu aku sering kali menulis cerita khaayal sejak dulu, menggabarkan tokoh yang kuinginkan, dan kali ini, aku tak pernah lagi menulis tentang tokoh khayalan, karna tokoh nyata telah ada dihadapanku. Ya itu kau. kau yang mampu menjadi sahabat ku, kakak ku, teman ku, saudaraku, kasihku dan terkadang adikku.

Bolehkah aku menyampaikan ini padamu.
Aku adalah wanita lemah yang kau pun sangat tahu itu, kau kerap kali menjadi sasaran empuk ku saat aku butuh sandaran untuk menangis, kau pun terkadang jadi tempat untuk mendengarkan dan meluapkan emosi ku, kau tahu aku kerap kali mengeluh sakit, kau tahu sikap ku yang mudah down dan jatuh, kau sangat tahu bahwa aku sangat perasa orang nya, kau tahu akan semua tentang keluargaku, dengan semua itu dan dengan waktu yang tidak singkat, ku harap kau tetap mau menerima keadaan ku, sampai kelak takdir kita menentukan.
karena kelak, kehidupan tidak hanya tentang kebahagiaan.

Terimkasih untuk semua waktu luang yang kau berikan
Terimaksih untuk kepercayaan yang terus kau jaga, dan terus memberi kepercayaan kepadaku
Terimkasih telah mengajarkan beberapa sikap positif yang selama ini belum ku miliki
Terimkasih untuk tetap disampingku dengan segala kekurangan yang ada

Khawatir akan dirimu lebih besar dari khawatir untuk diriku sendiri.
akan ku berikan cerita terbaik untuk perjalanan kita
Aku sangat ingin terus melihat senyum mu, karena rasamu adalah rasaku.
Jika aku menyakitimu maka aku pun telah menyakiti diriku.
Percaya lah, Kepercayaan yang kau beri untuk ku tak akan pernah ku sia-siakan
Aku mencintaimu tanpa batas.
Aku merindukanmu setiap waktu.
Love is you


2 tahun sudah berlalu, Happy Anniversary Dear, whenever and wherever iam, i still love you 

Wo Ai  Ni Bsuk -Ngah-



Rain aku bahagia (8)

lagi lagi aku menangis dalam kesendirian, dalam jurang kebodohan yang ku gali sendiri. hati apakah kau tak lagi bisa merasakan mana yang benar dan mana yang salah ?
rain bantu aku untuk menjawab semua tanya dalam fikirku. aku berjalan sendirian tanpa arah. aku menghancurkan pohon cita ku. aku merusak peta hidup ku, dan aku terus saja luluh dengan kata maaf dan diiringi dengan fikir untuk memaklumi dan menjalani semua mengalir dengan sendirinya. Aku tak pernah menyesali apa yang datang dan apa yang pergi, yang aku tak suka kenapa aku tak lagi dengan pendirian ku?

kau tahu ? aku bukan lagi aku. aku tak mengenal diriku. seja kapan aku begitu lemah dan terpedaya? apa yang aku harapkan ? apa yang aku ingin kan dan apa yang aku lakukan ?
rain, kau tahu, hadir mu dulu sangat kunanti dan ku nikmati, kini kau seperti tak lagi menyapa ku, tak ada angin sejuk menyentuhku.

Rain, kau tahu, senyum ku selalu ada saat kau hadirr dulu, namun kini, ketika kau hadir, aku sulit untuk memperlihatkan senyum ku pada mu. aku hanya diam dan bersembunyi diantara mu, aku melebur dengan titik air yang kau berikan. Ku lakukan agar tak ada yang tahu bahwa aku mennagis bersama mu. rain, apakah cinta tak ingin mengetahui sedang apa dia ? rain apakah cinta hanya dirasa sekejab saja? Rain aku terhanyut dalam perasaan ku sendiri.
aku tak lagi mampu menjelaskan apa yang ku rasakan.

Harus dengan cara apa aku menjelaskan, jika dengan kata-kata itu tak mampu membuat nya mengerti. disaat seperti ini aku merasa aku harus pergi jauh sejauh mungkin. yang ku sesali, jika pada akhirnya dia datang hanya untuk membuat air mata ku jatuh, kenapa ia lakukan itu ? salah apa yang telah ku lakukan ? sayang seperti apa yang ia katakan. wajarlah jika orang lain masih menganggap ku bocah dan belum dewasa. ya sikap kekanak-kanak  an ku yang tak bisa tegas terhadap diriku sendiri.

entah sekenario apa ini. cerita nya tak lagi bisa ku rangkai. bahkan aku harus mulai menulis dari aman aku pun tak tahu. aku sudah membuat cover nya begitu indah. saat aku membuatnya ia penuh dengan kejutan, penuh dengan keindahan, penuh dengan hal-hal yang membahagiakan. di awal pembukaan tulisan itu aku pun tak kehabisan kata untuk mengungkapkan semua tentang dia, semua tentang cerita kami, bahkan waktu 24 jam pun bisa aku terus menulis tanpa henti.

waktu terus berjalan, hingga kini aku akan sampai pada bagian pertengahan. dan disini lah semua perubahan terjadi, isi dalam tulisan itu tidak lagi sesuai dengan cover dan pembukaan nya. di sini air mata terus saja menghiasi, berulangkali mengusap dan menghilangkannya, namun tetap saja terus dan terus. sederhana tinggal menghubungi dan kata maaf dilontarkan, maka dengan cepat aku akan luluh seketika. setelah permintaan maaf nya, mulai lah aku berbicara bak radio rusak yang setiap turunnya air mata selalu dengan kata-kata dan peringatan yang sama.

meskipun alasan dan sebab nya adalah sama serta penjelasan ku mengapa ku lakukan itu juga sama, namun tetap, ia tak pernah berusaha memnghentikan air mataku. kini air mata ku tak ada lagi artinya, hanya sebuah air yang keluar dari mata tanpa ada arti di dalamnyya. ia menganggap bak turun hujan sesaat. sederhana ia hanya perlu mendengar gemuruh petir dari bibir ku dan melihat gelapnya mataku. setelah gemuruh itu selesai, hanya beberapa kata dan kata maaf saja ia lontarkan, dan tak lupa kalimat aku tak akan mengulangi.

kini, aku lelah untuk mengatakan dan menjelaskan, apa yang kurasa apa yang ku ingin. toh tetap sama, semua berlalu bagai angin pada malam hari yang hanya sesaat menghampiri. ku rasa tak perlu lagi ada kata-kata yang harus ku ucapkan. kali ini ku biarkan ia yang berfikir dan ia bertindak. kini aku tak lagi ingin menjadi hujan yang penuh dengan suara gemuruh menakutkan.
kini aku ingin seperti angin, yang tak tampak namun terus memperhatikan dan membuat kenyamanan dimana pun ia berada. aku ingin menjadi angin yng berjalan sangat lembut. tak pernah membenci panas atau hujan. ia hanya memberi kesejukan.
aku hanya perlu menguatkan diri ku, aku hanya perlu waktu untuk menenangkan fikirku dan menata rasa ku. dan aku hanya perlu tegas terhadap keputusan ku

Rain aku bahagia (7)

Pesan yg begitu indah. Ucapan di akhir pembicaran melalui udara semalam akan selalu ku ingat. Akan ku bunuh dengan tega rasa rindu itu. Dan tak usah risau dengan rasa ku. Aku hanya butuh waktu. Dan ku yakin aku akan terbiasa tanpa mu. Memang salah ku merindu mu. 1 hari saja begitu lama untuk mu. Tapi tidak dengan ku. Dan memang salah ku sedikit meminta waktu mu dalam 1 hari itu. Rasa ku terlalu besar hingga aku ingin tahu apa yg kau lakukan di sana. Khawatir ku terlalu tinggi terhadap mu. Tujuan ku ingin meminta waktu mu. Karena aku ingin segala risau dan bahagia mu ku pun merasakan. Tak ingin jika ada beban kau tanggung sendiri. Mungkin jika kau bercerita tentang masalah mu aku tak mampu mengatasi nya namun aku berfikir setidak nya kau bisa membagi beban mu. Sehingga suka duka mu aku ikut merasakan. Karna kau tidak sekedar kasih. Namun telah ku anggap sebagai setengah dri hidup ku. Maaf kan atas rasa ku. Ku yakin jika kau terus menunjukan sikap mu yg seperti ini. Aku kan terbiasa kelak. Dan akan ku kikis rasa itu sedikit demi sedikit. Aku yakin kau bisa menjaga kepercayaan siapa saja. Dan ku yakin pula kau kini telah berubah jadi lebih baik. Kau selalu berkata jujur dan nilai mu meningkat. Rajin sholat 5 waktu dan kan menjadi calon imam yg baik. Ku yakin. Aku mempercayai mu. Aku tk perlu bertanya apa mau mu dengan ku. Jika aku melihat sikap mu terus begini dengan ku, maka ku yakin. Waktu, rindu dan rasa itu tak lagi sama untuk ku. Tak perlu aku bertanya apa kah kau masih mencinta? Karna dengan sikap mu aku tahu harus bertindak bagaimana. Karna sesibuk sibuk nya seseorg pasti akan meluangkan waktu untuk org yg ia cinta. Dan 1 detik saja mereka terpisah karna jarak. Maka rindu itu pasti ada. Akan ku lihat cara mu kedepan. Jika tetap sama. Maka benar2 harus ku bunuh rasa ku. Maaf kan aku terlalu mencintai mu

Rain Aku bahagia (6)

Terimakasih untuk semua nya
Kali ini aku benar2 tidak bisa berdiri dan bertahan. Aku rapuh dan aku jatuh.
Bahkan kau malu untuk berbicara dengan ku d depan teman2 mu. Sakit sekali. Ya sangat sakit.
Aku harus pergi. Aku harus pergi.
Aku ternyata bukan lah wanita yang ingin kau perjuangkan.
Aku lemah dan aku tak berdaya.
Tapi tidak untuk sekarang. Aku akan melakukan semua nya sendiri. Seperti sedia kala. Sebelum aku memgenal mu.
Kau siapa ? Berani2 nya membuat air mata ku jatuh.
Kau siapa ? Berani2 nya mengabaikan ku.
Kau siapa ? Bisa seenak nya mempermainkan ku.
Kau siapa ? Bisa seenak nya datang dan pergi sesuka mu.
Kau siapa ? Haa ? Kau siapa ?
Sepenting apa dirimu? Apa yg bisa ku andalkan ? Apa yang bisa ku bangga kan? Apa yang bisa ku harapkan dari org sepertimu?
Sayang? Begitu perlakuan mu terhadap orang yang kau sayang ?
Kali ini tak akan menjadi wanita bodoh itu.
Ingat aku bukan lagi org yang kau kenal dulu.
Aku berubahhhh !!!!
Berakhlak kah ? Bertaqwa kah ? Ganteng kah ? Kaya kah ? Rela berkorban kah ?
Bulsyit !!
Kau tak jauh beda dari laki2 pengecut !!! Aku membenci mu!! Aku membenci mu laki2 pengecut! Laki2 tak bisa di percaya !!!
Cukup aku mengenal mu !!

Rain aku bahagia (6)

Malam terlalu larut untuk menulis tentang hal hal yang sulit untuk di definisikan. Dan hal2 yang sulit untuk d mengerti.
Entah lah. Mungkin terlalu banyak aku d kecewakan oleh org org yg ku percaya dan org2 yang aku tempatkan nama nya tersendiri d relung hati ini.
Aku terlalu berharap akan sesuatu. Hingga rasa nya aku tak sama sekali ingin perduli. Aku sama sekali tak ingin mendengar. Aku sama sekali tak ingin tahu dan aku sama sekali tak ingin berfikir. Bahkan aku tak ingin sama sekali melihat.
Ah sudah lah. Biar Allah yang menghadapinya.
Aku ingin dengan diriku. Tanpa dia tanpa urusan yang lain nya. Aku hanya ingin tahu tentang mereka. Cukup.
Terserah jika tentang nya.
Cinta ? Sayang ? Manis sekali bibir mu itu. Tapi tidak dengan tingkah mu
Bulsyit. Munafik.

Rain aku bahagia (5)

Seperti nya ia enggan lagi berkomunikasi sedikit pun pada ku. Sms tak lagi ia balas dan telpn pun tak ia angkat.
Lalu aku bisa apa ?
Tak apa mungkin dia sudah melupakan ku, atau ada wanita lain yang ia jaga perasaan nya. Tak apa.
Akan ku titip lewat teman nya saja nanti. Pasti dia tak ingin melihat ku, mungkin ia marah, ya mungkin aku yg bersalah. Maaf kan.
Apa lah, ini hanya celoteh malam saja. Tanpa arti. Tanpa maksud. Dan tanpa tujuan.
Ok. Abaikan. Lupakan

Rain aku bahagia (4)

Kala rindu menyapa ku
Aku diam bagai terperangkap. Tak sama sekali mampu berbuat.
Aku ingin bergerak dan melihat namun takut air mata lebih dulu terlihat.
Aku ingin menyampai kan nya namun aku merasa tak lagi mampu untuk mendengar suara nya.
Aku hanya bisa mengenang dengan senyum dan air mata.
Andai aku bisa menyampaikan, kenapa kau gores luka itu lagi.
Kini aku tak tahu keadaan ku.
Apakah luka itu semakin besar atau bisa kembali di pulih kan.
Saat saat tertentu aku begitu merindu, namun saat2 tertentu pula luka itu kembali menyapaku .
Kini Aku tak tahu rasa ku.
Andai boleh aku bertanya? Kenapa kau lakukan itu pada hal yang telah kita perjuangkan lama.
Kau tahu perjuangan ku akan hubungan itu, dan sudah banyak yan ku hadapi, sampai aku yakin dan berani membangun mimpi di kemudian hari.
Namun tidak, kau membangun kan aku dan menyadarkan bahwa selama ini mimpi itu hanya bayangan semu, hanya harapan ku seorang saja, aku dengan doa dan perjuangan ku sendiri.
Kini aku tak tahu keadaaan ku.
Jatuh kali ini benar2 teramat dalam.
Sulit untuk ku kembali bangun.
Mimpi mimpi yang tersusun indah seketika pecah tak terelakkan.
Katakan, apakah aku harus menyusun sendiri mimpi itu hingga tangan ku pun kembali terluka, atau ku biarkan mimpi itu hancur berantakan dan meninggalkan lara yang terus menyapa.
Tidak, aku tak mampu berdiri sendiri. Aku tak mampu menyusun mimpi itu lagi. Karna dulu mimpi itu milik "kita" bukan "aku".
Jangan khawatir, aku sedikit demi sedikit kan mencoba untuk bangun dari tidur ku.
Pergilah dengan bahagia mu, dengan cara yang kau inginkan.
Anggap aku tak pernah hadir dalam lembar cerita mu.
Biarkan aku dengan rasa ku. Biarkan aku dengan luka ku. Biarkan aku dengan derita ku. Biarkan aku dengan sedih ku.
Melihat mu dari kejauhan, mengetahui keadaan mu baik-baik saja dan menyaksikan kebahagiaan mu di luar sana ku rasa cukup lah membuat ku lega.
Jangan sampai kau ikut merasakan sakit itu. Cukup aku, cukup aku.
      
                             -with love-

Rain aku bahagia (3)

Masih ingat dengan laki-laki yang terakhir kuceritakan pada coretan "rain aku bahagia (2)"
Seseorang yang bernama oja. Yang ku bilang iya menyebalkan, karena baru pertama kenal sudah menghina ku dan memanggil ku dengan sebutan "ndut"
Dia memberi ku tantangan untuk bisa kurus waktu itu *hiks
Tak mau kalah aku pun memberikan tantangan untuk nya, untuk bisa mencapai ipk 3.
Kami deal untuk menerima tantangan itu. Tapi kau tahu, hingga saat ini kami belum ada yang mampu menyelesaikan tantangan. Haha.
Dia dulu sangat menyebalkan. Tapi hobi yang sama membuat kami agak sedikit akrab. Ya memancing.
Itu adalah hobi ku. Mungkin tak banyak wanita yg suka dengan hoby itu, sedang aku, sangat menyukainya. Ada ras tersendiri ketika berhasil mendapatkan ikan. Dulu di desa itu "tempat pertama kami bertemu dan berkenalan" kami memancing bersama, dan ku rasa dari situ jg kami agak sedikit banyak bicara. Karena hari sebelum nya hanya sekedar senyam senyum saja, maklum baru kenal hahaa.
Esok hari nya setelah kami pulang dari desa itu ternyata ia invite bbm ku. Ooh iya, dia sempat mengambil foto ku bersama kucing lucu. Dy bilang hanya ingin mefoto kucing itu dan dengan pd nya aku merasa dy juga ingin mwngambil foto ku. Eits tapi memang bener kok. Ada foto ku :D
Nah mulai lah aku komunikasi dengan oja mulai hari itu via bbm, aku mengomentari dp yang d pasang nya. Karena aku yg mengbil gambar itu. Ku bilang keren ya yang ngambil foto, dan seterus nya ...
Tanpa sadar kami berkomunikasi terus menerus setiap hari. Biasa saja, seperti teman biasa, malah kadang seperti musuh yang saling mengolok haha. 3 bulan kami tak sama sekali bertemu. Meskipun satu kampus. Benar, aku sangaja tak mau bertemu dan selalu menghindar hahaa.
3 bulan ku rasa cukup untuk saling tahu, entah mengapa setiap ada rombongan nya aku langsung bersembunyi sebisa mungkin dan berlari sejauh-jauhnya, padahal belum tentu ada dia d sana. Ya begitu lah aku, aku sudah mulai tahap suka dan terbiasa dengan berkomunikasi setiap hari tanpa 1 hari pun terlewati, kecuali saat ia ulang tahun, karena waktu itu ia sempat akan d kerjain habis2an oleh teman nya.
Aku tak akan mau bertemu dengan orang yg ku suka, karena apa ? Aku bingung harus bertingkah bagaimana, harus bicara apa, dan harus senyum atau pura2 tak tahu, sahabat2 ku yang selalu memegang erat tangan ku untuk tidak berlari bila bertemu dengan nya, mereka sampai kewalahan menahan ku untuk tidak menghindar, hahaa.
Sempat beberapa kali oja mengungkap kan rasa dan sering memanggil sayang. Tak sama sekali ku tanggapi, aku tak mudah percaya dengan bualan laki-laki, dan tak semudah itu aku memiliki rasa yang benar2 tulus, hanya sekedar suka.
Setelah beberapa bulan tidak bertemu dan komunikasi setiap hari dengan oja, tiba2 ia mengundangku untuk ke rumah nya, karena kebetulan ada saudara ku yang dekat dngan daerah nya, dan memang benar itu adalah moment lebaran dan sah-sah saja jika kita saling bersilaturahmi d moment itu.
Kau tahu waktu oja mengundang ku ke rumah nya, aku bingung, aku galau dan tak tahu apa yang harus ku lakukan, berbagai alasan ku berikan untuk tidak ke rumah nya. Waktu itu aku sedang dalam perjalanan, dan dalam mobil itu sungguh aku tak bisa tenang, jantung ku berdegup kencang membayangkan hal apa yg akan ku lakukan jika aku benar2 ke rumah nya.
Walaupun sudah msuk bangku kuliah, jujur aku tak prnah berkunjung ke rumah laki2, meskipun hanya teman kecuali ramai2 dengan teman saat sedang ada acara tertentu. Aku sibuk menghubungi semua teman2 ku, menanyakan apa yang harus ku lakukan. Meskipun aku tahu jika aku bercerita hal itu mereka akan sangat senang karena ada bahan olokan untuk ku. Tapi tak apa setidak nya aku ada teman untuk berfikir apa yg harus ku lakukan.
Jangan kan aku bermain ke tempat laki-laki. Laki-laki bermain ke rumah ku saja bisa d hitung jari. Meskipun untuk kerja kelompok, namun jika ada laki2 nya maka aku menolak. Kecuali saat teman2 kelas dtang aktu lebaran.
Kau tahu, sebelum nya aku tak pernah telponan begitu lama dengan seorang laki-laki dan membicara kan hal yang tak penting. Ya oja orang pertam yang bertelponan dengan ku dengan waktu yang lama. Dan konyol nya lagi sebelum ku angkat telpn nya jantung ku rasa ingin copot, sungguh aku benar2 grogi.
Aku ingat saat pertama kali menelpn nya ketika saat itu aku sudah sampai d daerah oja dan ternyata sepupu yang tadi nya ku rencanakan menjadi teman untuk menemaniku berkunjung ke rumah nya tiba2 saja pergi untuk latihan menari dan ia membawa motor, sementara aku tak sama sekali tahu daerah itu. Aku ingin mengabari nya tentang hal itu. Namun hp ku lowbet dan mati seketika.
Untung aku orang yg cerdik *ea, sebelum hp mati ku catat no nya dan ku telpn melalui ponsel papa. Di situ lah pertama kali aku mendengar suara nya. Saat aku menelpn, aku sampai mencari tempat persembunyian karena jantung yg berdegup kencang aku tak mampu menyembunyikan ekspresi wajah ku
Ia begitu istimewa, mungkin cerita kami bisa jadi berlembar2 jika ku ceritakan lebih lanjut.
Sudah lah, untuk sekarang sampai sini dulu aku bercerita tentang nya. Lain kali akan ku ceritakan lagi jika kau mau.
Hai oja, semoga kau baik2 saja di sana :)

8416/14:22

Allah nikmat mana lagi yang ku keluhkan.
Maafkan diri yang kadang lupa untuk bersyukur ini.
Allah tanpa aku bicara kau akan tahu perasaan dan isi hati ini, meskipun begitu izin kan aku untuk bercerita tentang semua nya pada Mu.
Allah, aku bukan lah hamba yang baik, aku sangat2 belum baik, namun izin kan aku untuk terus belajar menjadi baik, jangan tinggalkan aku satu detik pun, tanpa mu aku tak tahu apa yg akan terjadi, sesungguh nya setiap detik nafas ini karena Mu.
Allah, beri selalu hidayah mu, jangan pernah bosan untuk kau ingat kan aku. Jaga selalu hamba d jalan Mu. hidayah itu selalu ada, hanya saja terkadang aku lalai untuk menerima dan melaksanakan nya.
Hanya ku mohon, seburuk apa pun tingkah ku, atau sebanyak apa pun dosa ku, jangan samapi kau meninggalkan ku. Atau kau diam dan tak lagi perduli pada ku.
Maaf kan terkadang hamba datang hanya saat jatuh dan terpuruk, saat kau beri kebahgiaan langsung lupa dan khilaf.
Jika memang harus dengan air mata aku merasa dekat pada Mu tak apa.
Di banding aku tertawa tapi merasa Melupakan Mu yang telah memberi nikmat itu.
Aku percaya akan sekenario indah Mu
                              -with love-

Percaya lah

Seperti saat ini.
Aku akan sakit, aku akan lemah dan ada saat nya aku jatuh dan tak berdaya. Wajahku tak akan terus kencang, ada kala nya pula aku akan naik daun dan meraih apa yang sebelum nya tak terbayangkan. Hidup seperti roda. Akan terus berputar. Dan tak akan berhenti kecuali sudah saat nya tak bisa lagi menginjakkan kaki d bumi.
Pun kelak pasangan hidup ku kan begitu.
Ya hanya bertahan ber 2. Tak akan selama ny dapat tergantung pd orang tua dan mertua, ketika anak2 sudah dewasa pun begitu, mereka akan membangun kehidupan baru bersama pasangan nya.
Sahabat abadi sesungguh nya d dunia ini adalah pasangan kita.
Berdoa pada tuhan di pertemukan dengan jodoh yang mampu bertahan d keadaan apa pun. Terus menjaga kepercayaan dan kesetiaan.
Saling mendukung satu sama lain dalam keadaan apa pun.
Tak tahu bagaimana kita nanti di pertmukan, dan begitu banyak kemungkinan yang akan terjadi dalam kehidupan.
Jika kau membayangkan yang belum terjadi dan takut akan menghadapi hari esok serta ragu dalam memilih pasangan maka kau tak kan mampu bangkit dari keterpurukan dan akan sulit membangun cerita baru dalam buku mu.
Berfikirlah positive, sebut ia dalam doa jika menginginkan nya, karena itu salah satu bentuk ikhtiar kita. Tapi jika tuhan punya rencana lain. Yakin lah insyaAllah cerita baru mu akan lebih indah.
Di mana pun dan kapan pun pasti akan  di pertemukan pada saat nya.
       
                                   -with love-

Terus belajar

Inspirasi pagi ini
Seseorang mengatakan "jadikan buku sebagai teman mu bukan lawan mu". Semangat menggapai ilmu luar biasa meski usia nya telah renta. Tak lelah dan tak bosan untuk terus belajar, dengan usia nya yang suda tua menepis argumen bahwa jika tua pasti pelupa. NO ...
ternyata kita pelupa dan pikun itu karena kita tak mengasah otak secara terus menerus. Pelupa tak hanya terjadi pada orang tua, yang muda pun banyak.
Lalu pikun ? Ya ternyata pikun bisa d alamai oleh semua umur, namun kebanyakan orang tua yg mengalamai nya.
Lalu ibu hana yang terus berbagi hingga usia nya 72 th. Ia tak merasa tua, dan memang benar, jiwa dn rg ny msih terlihat sangat muda d banding usia nya.
Berawal dari membantu seorang pengemis yang berdiri d dpn gereja yang selalu meminta-minta, kini lebih dari ratusan orang ikut merasakan uluran tangan nya.
Semangat berlajar terus lah berbagi, di mana pun dan dalam keadaan apa pun, karena nasib mereka, saudara kita merupakan tanggung jawab kita bersama. Kalo bukan kita? siapa lagi, kalo bukan sekarang ? Kapan lagi.

Hallo

Hallo
Apa kabar ?
Lagi ngapain ?
Di mana ? Sama siapa ?
Hati2 ya.
Jangan lupa shalat nya.
Kabarin kalo udah sampe.
#lupakan :')

Maaf kan

Semua tertidur dengan lelap
Kecuali aku.
Entah lah, ku rasa seharus nya obat itu telah memberikan efek samping nya. Seharus nya obat itu sudah membuat ku tidur sekarang.
Seharus nya obat itu mampu membuat ku melupakan semua nya.

Aku masih tak mempercayai nya.
Aku baru sampai tahap "tahu" dan ingin menuju tahap "mengerti" walau harus tertatih menuju tahap itu dan butuh waktu yang lama ku rasa. Entah sampai kapan ??

Aku sekarang tahu ternyata kau seperti itu. Aku sekarang tahu bahwa kau sama seperti yang lain. Sama seperti teman2 mu yang mencemooh aku. Aku ucapakan selamat atas kemenangan yang telah di dapat kan. Ku fikir doa kita sama, ku fikir kita satu tim dalm menghadapi mereka. Ternyata ? Selama ini aku berjuang sendiri dengan doa ku sendiri. Tak apa, aku baik2 saja.
Tenang, tak usah merasa bersalah, aku tak butuh itu, jadikan saja itu pelajaran untuk mu.
Aku hanya butuh waktu untuk "mengerti"
Mengerti mengapa kau lakukan  itu, mengerti bahwa kau tak sejahat yang ku fikirkan, mengerti bahwa memang banyak wanita yng lebih cantik dan kaya dari ku. Mengerti bahwa aku adalah wanita yang tak seberapa seperti yang teman mu bilang :)
Mengerti bahwa teman2 mu tak pernah salah, mengerti bahwa apa pun yang kau lakukan adalah hak mu. Dan mengerti bahwa janji mu palsu :)

Maaf kan aku yang di sini masih saja menulis tentang mu. Maaf kan aku yang sampai saat ini masih merindu mu. Maaf kan aku masih dalam kebodohan ku, yang bisa dengan mudah nya di permainkan.
Ya lagi lagi aku hanya butuh waktu.

Hanya aku. Hanya aku.
Tidak dengan mu :)
Mungkin kau sekarang sedang tertawa dan sangat bahagia, dengan panggilan mesra mu, kk adek, syg, om tante, atau bunda ayah ??
Ah sudah lah, lupakan saja. Karena memang aku tak semesra wanita lain. Aku bicara seperti itu bukan ingin mengungkit, hanya aku rindu dengan panggilan ku untuk mu. Ya aku masih merasa cemburu.
Maaf kan :)

Ku putus semua komunikasi ku pada mu, terutama pada media sosial. Karena aku merasa tak berhak untuk menunggu kabar dari mu, merasa khawatir dengan keadaan mu, atau sederhana ingin tahu apa yang sedang kau lakukan dan marah jika kau membalas lama tanpa memberi tahu terlebih dahulu alasan mu begitu.
Bukan karena aku benci pada mu. Bukan.

Semoga saat ini kau sedang tersenyum bahagia, semoga saat ini kau sudah menemukan wanita lain yang mengisi hari mu dan mampu membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik, semoga saat ini kau tak merasa sedih sedikit pun akan semua kenangan yang kita lewati, semoga saat ini hidup mu lebih berarti. Dan semoga semoga semoga ..
Maaf kan aku tak seperti mu, yang mampu dengan cepat nya melupakan dan mencari pengganti nya, 
Maaf kan aku butuh waktu untuk tak lagi mengenang mu.
Maaf kan rasa ini masih ada untuk mu
Maaf kan :)

                                      -with love-