Rain aku bahagia (3)

Masih ingat dengan laki-laki yang terakhir kuceritakan pada coretan "rain aku bahagia (2)"
Seseorang yang bernama oja. Yang ku bilang iya menyebalkan, karena baru pertama kenal sudah menghina ku dan memanggil ku dengan sebutan "ndut"
Dia memberi ku tantangan untuk bisa kurus waktu itu *hiks
Tak mau kalah aku pun memberikan tantangan untuk nya, untuk bisa mencapai ipk 3.
Kami deal untuk menerima tantangan itu. Tapi kau tahu, hingga saat ini kami belum ada yang mampu menyelesaikan tantangan. Haha.
Dia dulu sangat menyebalkan. Tapi hobi yang sama membuat kami agak sedikit akrab. Ya memancing.
Itu adalah hobi ku. Mungkin tak banyak wanita yg suka dengan hoby itu, sedang aku, sangat menyukainya. Ada ras tersendiri ketika berhasil mendapatkan ikan. Dulu di desa itu "tempat pertama kami bertemu dan berkenalan" kami memancing bersama, dan ku rasa dari situ jg kami agak sedikit banyak bicara. Karena hari sebelum nya hanya sekedar senyam senyum saja, maklum baru kenal hahaa.
Esok hari nya setelah kami pulang dari desa itu ternyata ia invite bbm ku. Ooh iya, dia sempat mengambil foto ku bersama kucing lucu. Dy bilang hanya ingin mefoto kucing itu dan dengan pd nya aku merasa dy juga ingin mwngambil foto ku. Eits tapi memang bener kok. Ada foto ku :D
Nah mulai lah aku komunikasi dengan oja mulai hari itu via bbm, aku mengomentari dp yang d pasang nya. Karena aku yg mengbil gambar itu. Ku bilang keren ya yang ngambil foto, dan seterus nya ...
Tanpa sadar kami berkomunikasi terus menerus setiap hari. Biasa saja, seperti teman biasa, malah kadang seperti musuh yang saling mengolok haha. 3 bulan kami tak sama sekali bertemu. Meskipun satu kampus. Benar, aku sangaja tak mau bertemu dan selalu menghindar hahaa.
3 bulan ku rasa cukup untuk saling tahu, entah mengapa setiap ada rombongan nya aku langsung bersembunyi sebisa mungkin dan berlari sejauh-jauhnya, padahal belum tentu ada dia d sana. Ya begitu lah aku, aku sudah mulai tahap suka dan terbiasa dengan berkomunikasi setiap hari tanpa 1 hari pun terlewati, kecuali saat ia ulang tahun, karena waktu itu ia sempat akan d kerjain habis2an oleh teman nya.
Aku tak akan mau bertemu dengan orang yg ku suka, karena apa ? Aku bingung harus bertingkah bagaimana, harus bicara apa, dan harus senyum atau pura2 tak tahu, sahabat2 ku yang selalu memegang erat tangan ku untuk tidak berlari bila bertemu dengan nya, mereka sampai kewalahan menahan ku untuk tidak menghindar, hahaa.
Sempat beberapa kali oja mengungkap kan rasa dan sering memanggil sayang. Tak sama sekali ku tanggapi, aku tak mudah percaya dengan bualan laki-laki, dan tak semudah itu aku memiliki rasa yang benar2 tulus, hanya sekedar suka.
Setelah beberapa bulan tidak bertemu dan komunikasi setiap hari dengan oja, tiba2 ia mengundangku untuk ke rumah nya, karena kebetulan ada saudara ku yang dekat dngan daerah nya, dan memang benar itu adalah moment lebaran dan sah-sah saja jika kita saling bersilaturahmi d moment itu.
Kau tahu waktu oja mengundang ku ke rumah nya, aku bingung, aku galau dan tak tahu apa yang harus ku lakukan, berbagai alasan ku berikan untuk tidak ke rumah nya. Waktu itu aku sedang dalam perjalanan, dan dalam mobil itu sungguh aku tak bisa tenang, jantung ku berdegup kencang membayangkan hal apa yg akan ku lakukan jika aku benar2 ke rumah nya.
Walaupun sudah msuk bangku kuliah, jujur aku tak prnah berkunjung ke rumah laki2, meskipun hanya teman kecuali ramai2 dengan teman saat sedang ada acara tertentu. Aku sibuk menghubungi semua teman2 ku, menanyakan apa yang harus ku lakukan. Meskipun aku tahu jika aku bercerita hal itu mereka akan sangat senang karena ada bahan olokan untuk ku. Tapi tak apa setidak nya aku ada teman untuk berfikir apa yg harus ku lakukan.
Jangan kan aku bermain ke tempat laki-laki. Laki-laki bermain ke rumah ku saja bisa d hitung jari. Meskipun untuk kerja kelompok, namun jika ada laki2 nya maka aku menolak. Kecuali saat teman2 kelas dtang aktu lebaran.
Kau tahu, sebelum nya aku tak pernah telponan begitu lama dengan seorang laki-laki dan membicara kan hal yang tak penting. Ya oja orang pertam yang bertelponan dengan ku dengan waktu yang lama. Dan konyol nya lagi sebelum ku angkat telpn nya jantung ku rasa ingin copot, sungguh aku benar2 grogi.
Aku ingat saat pertama kali menelpn nya ketika saat itu aku sudah sampai d daerah oja dan ternyata sepupu yang tadi nya ku rencanakan menjadi teman untuk menemaniku berkunjung ke rumah nya tiba2 saja pergi untuk latihan menari dan ia membawa motor, sementara aku tak sama sekali tahu daerah itu. Aku ingin mengabari nya tentang hal itu. Namun hp ku lowbet dan mati seketika.
Untung aku orang yg cerdik *ea, sebelum hp mati ku catat no nya dan ku telpn melalui ponsel papa. Di situ lah pertama kali aku mendengar suara nya. Saat aku menelpn, aku sampai mencari tempat persembunyian karena jantung yg berdegup kencang aku tak mampu menyembunyikan ekspresi wajah ku
Ia begitu istimewa, mungkin cerita kami bisa jadi berlembar2 jika ku ceritakan lebih lanjut.
Sudah lah, untuk sekarang sampai sini dulu aku bercerita tentang nya. Lain kali akan ku ceritakan lagi jika kau mau.
Hai oja, semoga kau baik2 saja di sana :)
0 Responses