Aku terbaring lemah di tempat ini
Tubuh yang dingin, dan menggigil serta kepala yang pusing
Sungguh aku tak tahu penyakit apa ini, aku tetap berharap
ini bukan penyakin yang berbahaya
Ketika itu, tak ada yang Ku ingat selain, Allah, Keluarga,
dosa dan kematian
Aku merasa takut, Bagaimana jika saat nya Tiba ??
Fikiran-fikiran terus menggerayuti ku, Aku ingin melihat
mama papa naik haji berdua, aku ingin melihat mereka tersenyum atas hasil yang
ku peroleh dari semua perjuangan yang ada.
Seketika itu, Hanya keluarga dan teman-teman tertentu yang
perduli akan keaadaan ini.
Tuhan aku tak mengerti kapan kau akan member ku cobaan dan
kapan penyakit itu kan dating.
Tuhan tak akan pernah melihat apakah dia orang kaya, miskin,
pintar, bodoh, cantik atau jelek, yang jelas setiap manusia pasti akan melewati
fase-fase itu, Setiap manusia akan merasakan ujian taupun teguran dari Allah.
Saat itu terlintas di benak ini, Ya Rabb, Terim Kasih kau
telah mmeberi keluarga terbaik, tempat terbaik, lingkungan terbaik dan
teman-teman terbaik selama ini.
Betapa malu nya diri ini Rabb, terkadang hamba lalai, hamba
khilaf dan hamba tak sadar.
Perintah mu yang kerap kali sering terabaikan dan
menunda-nunda nya, padahal setiap detik nafas ini adalah nikmat dari mu Rabb.
Ketika tubuh ini terbaring lemah, tak ada yang bisa di harap
kan selain pertolongan Mu.
Di sini bisa terlihat mana teman yang benar-benar tulus pada
ku, dan mana teman terbaik ku.
Di sini tersadarkan bahwa, keluarga adalah hal utama.
Mereka yang akan memberi dukungan tanpa pamrih, mereka yang
akan menemani ku dalam kesedihan dan mereka yang akan ikut tersenyum akan
keberhasilan Ku.
Kata-kata dari Mulut ini terkadang niat untuk bercanda dan
menghibur, tapi tanpa sadar telah menyakit skian banyak orang, Begitu banya
dosa hamba ini.
Hamba hanya orang lemah yang terlihat tegar dan kuat di mata
setiap orang.
Hanya orang-orang terdekat yang mengerti rapuh nya hamba.
Ketika mulut dan bibir ini tak mampu berkata maka mata lah
yang akan bicara.
Aku menangis lemah di hadapanh Mu.
Aku terkulai tak berdaya atas semua yang menimpa hamba.
Lagi-lagi Engkau tempat ku Mengadu, Lagi-lagi Engkau tempat
ku berlari, lagi-lagi Engkau tempat ku meminta pertolongan.
Hidup tak akan selama nya mulus dan tanpa hambatan.
Suatu saat diri ini akan jelek dan tua renta , Suatu saat
diri ini akn jatuh sakit dan tak berdaya, suatu saat diri ini tak akan bertahta
dan Berjaya, suatu saat diri ini akan terbaring lemah.
Dan jiwa ini tersentak, Tak selama nya Mama, Papa, kakak,
adik dll terus di samping hamba, lalu hanya Petolongan dan kekuatan mu lah yang
mampu menyelamatkan hamba.
Dan suatu saat aku kan memeiliki seorang pendamping hidup.
Bukan ketampanan atau kekayaan yang akan membuat jiwa ini merasa bahagia, namun
iman dan taqwa nya lah yang akan membuat senyum ini terus ada.
Dia yang bisa membimbing dan mengingatkan setiap langkah
tertuju hanya untuk Nya, Cinta nya kepada Ku bukan cinta karena nafsu atau
cinta karena syaitan, Tapi cinta karena Mu.
Dia yang nanti nya akan menerima kekurangan ku dengan
melengkapi kelebiha nya sehingga menjadi sempurna, Dia yang akan menafkahi dan
meberi nasihat yang baik untuk anak ku kelak, dan dia yang akan tersenyum
seraya Azan di telinga sang buah hati.
Dia yang akan menreima keadaan diri ini, entah ketika sakit,
entah ketika tak Berjaya lagi, ntah ketik jiwa ini tlah tua renta, tak secantik
dan segagah kala muda.
Karena Tak ada yang ABadi di dunia ini.
Dia yang bisa dan akan membimbing ku ke Jalan menuju syurga.
Dan Dia yang akan menjadi jodoh Dunia dan Akhirat nanti nya.
Semua Cinta dalam Hidup ini adalah cinta yang ku labuh kan
hanya pada mu ya Rabb.
Pertemu kan aku bersama orang-orang yang ku cinta di syurga
nanti.
Posting Komentar